Ketiadaan pelatih perempuan dan minimnya atlet perempuan
pada cabang olahraga beladiri pencak silat, membuat Lies Ismori pensiun muda
sebagai atlet silat nasional dan memilih menjadi pelatih. Ia mendirikan perguruan
silat Ayu Pusaka Indonesia, yang bermarkas di Bogor. Melalui perguruan inilah,
selain mengajarkan silat, Lies juga menanamkan karakter yang menjadi
nilai-nilai dasar pencak silat. Saling menghargai, nasionalisme, kemandirian
adalah beberapa hal yang menjadi menu ajar disela-sela latihan. Jatuh bangun
Lies mengajarkan silat, seni beladiri tradisional yang semakin kalah pamor dari
seni beladiri impor seperti karate, taekwondo atau judo. Tidak ada keuntungan
materi yang ia dapatkan.
Salah satu anak didik Lies yang kini juga mengajar silat
adalah Ade Wahyuni. Silat telah mengajarkan keberanian dan kemandirian ditengah
perjalanan menyedihkan hidup Ade sejak kecil. Meski tidak menjanjikan
penghasilan, Ade bertekad mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan ilmu
beladiri kebanggaan Indonesia ini.